Hari ini dimulai dengan rutinitas seperti hari-hari
sebelumnya, tak cukup banyak perubahan yang berarti. Yang berbeda tuk beberapa
hari ini adalah melihat seorang dengan tampang yang sedikit gusar, penuh
harapan, melakukan persiapa buat masa depannya.
Aku salut pada dirinya, masih bisa tersenyum, dengan banyak
hal tak sesuai dengan harapan yang terjadi berurutan. Maaf kawan, tak bisa aku
banyak membantumu. Cuma bisa ngasih support, memberi sedikit tawa dan saran.
Iya, kadang memang kata-kata tak cukup membantu dalam memberi sedikit perubahan
derajat rasa senang di hati. Tapi apa yang bisa aku lakukan. Aku pun tak jauh
lebih gusar dari dirimu.
Angin malam ini, lebih dingin terasa membelai perlahan dalam
kebisuan. Aku tak mampu berkata-kata, bertanya ataupun sebuah gurauan, ku yakin
tak bisa banyak merubahn kondisi hati yang dia alami. Sebaiknya ku tinggal
engkau sendiri, bukan maksud tak beri prihatin padamu, tapi tampaknya itu lebih
baik. Aku tahu, kesendirian bisa buat hatimu lebih baik. Kadang aku melakukannya
dalam gelap, berbicara pada tuhan tentang semua yang terjadi hari ini dan
kemarin, tentang hari esok, dan itu buat ku sedikit lebih tenang jika gundah
sedang menjalar dalam pikirku.
Aaahhhhh,,,,melihatmu dengan wajah sendu itu buatku ikut
puyeng juga. Makin gusar saja hati ini, tugas yang banyak, ujian bentar lagi,
tulisan ilmiah yang harusnya ku kerjakan malah ku abaikan secara
terang-terangan. Bermain-main dengan tuts-tuts si hitam tuk menuangkan sampah
dalam kepala terasa lebih mencuri perhatianku malam ini.
Aaarrrggggrrrhhh,,,,
Sepertinya, malam ini butuh kebisuan tuk melarutkan sedikit
penat hati. Butuh keheningan tuk menjernihkan pikiran yang sedang penuh dengan
electron amarah. Dengan harapan, esok senyum kembali tuk menyapa pagi bersama
mentari.
Tidur....dan bangun sambil tersenyum lega..
mungkin akan sedikit membuyarka kesenduan dan penat dalam hati.