H o L L a
- Jasmine
- Seorang Manusia yang punya banyak Mimpi, yang mencoba tuk jadi yang terbaik
Mari, Berbincang
Orasi Hati
Wajah yang lebab, air hangat bisa meredakannya,
Hati yang lebab, harus seperti apa mengobatinya?
Dalamnya lautan, dapat direka
Dalamnya hati siapa yang bisa menerka?
Gemuruh di langit, itu tanda akan hujan
Gemuruh di hatiku, hanya Tuhan yang tahu mengapa.
Tak ada yang tak berbayar, benar sungguh katamu
"Jujur Itu Mahal"
Dan aku, harus membayar lebih untuk bisa mendapatkan kejujuran itu, dari seorang engkau yang beretorika tentang Kejujuran
Diam dalam Hujan
from here |
Ada yang ingin ku coba ceritakan pada hujan,
pemikiran, bait-bait kata yang hanya melayang-layang namun tak tervocalkan,
ketika melihat kau diam menatap keluar,
Dengan binar mata yang tak mampu ku tebak,
Apa yang sedang berjalan-jalan di pikiranmu?
Apa kau sedang mengukir kenangan?
Apa kau sedang merangkai harapan?
Atau kau sedang memaki waktu,
Binar matamu terlalu ambigu ketika kau diam,
Ada yang selalu ingin ku ceritakan padamu, Hujan.
Kisah Kadarluarsa
Manuskrip Ingin Rupa
by Me |
...........
Kau buat mengambang tak pasti,
Kau lumat semua janji,
Namun sekatika bak ludah kau jilat kembali,
Tak mengapa tertatih sendiri,
Biar saja mereka memaki,
Dibanding senyum simpul pasti,
Sedang kau memaki dalam hati,
Aku tak sudi kau pecundangi.
from here |
( , ) Koma
Kini sedang terhenti pada KOMA dalam paragraf kisah
Entah seperti apa kisah selanjutnya hingga paragraf kisah di titik akhirnya
Hujan, aku sedang tak ingin bercerita,
Beranjak, [Lagi]
Kaki ingin terus melangkah, menjejak,
Namun, mata yang menerawang ke biru angkasa tak menemukan kemana lagi tuju kaki melangkah, berhenti rasanya,
Kaki masih ingin lekas melangkah, berpijak,
Namun, hati kian membenam dalam hitamnya lumpur peradaban,
Masihkah ada tujuan kaki yang ingin melangkah?
Aku harus beranjak, lagi.
Hey Januari
Hey januari, apa kabarmu?
Kau bangunkan aku dengan igauan yang sungguh nyata, hingga terlelap pun tak mampu mata.
Hey januari, apa yang harus ku lakukan? Serangan engkau kali ini tak mampu ku tepis, aku kalah telak darimu.
Hey januari, kau punya pilihan tuk diriku?
Harus seperti apa rangkaian kata itu disusun, hingga paham mereka.
Aku akan terusir sekatika.
Kini aku berfikir lebih cepat dari sebelumnya.
Hey januari, saat ini aku akan benar-benar berlari, bersembunyi.
Mungkin kau akan menganggap ini kepencundangan yang nyata.
Kau tahu, dua sisi yang ada padaku.
Satu sisi berucap terima kasih tuk pemberontakkan yang terwakili, sedang sisi lain meraung karena kecewa dan tak punya rencana apa-apa.
Hey januari, harus kemana ku bawa pijak kaki ini, hingga tak ada yang mengendus rencana terbata-bata yang harus ku buat.
Hey januari, ujian kali ini akan berlanjut tanpa jeda, entah mampukah melewatinya.
Apa kau senang mendengarnya?
Ini adalah teori kekacauan yang tak terhindar.
Hey januari, apa yang harus ku lakukan?
Kau punya tempat tenang tuk berehat sejenak, setidaknya hingga semua bintang berkata "Baik-baik saja, beranjaklah"
Followers
Blogger templates
Go to..
Popular Posts
-
Batubara adalah batuan sedimen (padatan) yang mudah terbakar, berwarna coklat sampai hitam, yang sejak...
-
Mungkin bagi kebanyakan orang, kata “histometabasis” akan terdengar sangat asing, tapi tidak asing bagi mereka yang mempelajari tentang bu...
-
Pada zona-zona alterasi, ada banyak mineral yang terbentuk dari proses hasil alterasi tersebut. Baik i tu mineral ubahan maupun mineral ya...
-
Jangan tanyakan tentang hari ini, Karena hari ini adalah sebuah kemunafikan dari perasaan, Karena hari ini adalah sebuah kegilaan dari pem...