Sunyi, tanpa lawan,
Bata, aluminium, tembaga, kayu, dan mineral lainnya tak bisa
dijadikan lawan,
Pantulan cahaya beri kehangatan di dinginnya pagi,
Rentetan kursi kosong,
Menanti penghuni yang entah kapan kan datang, menjelajah entah
kemana,
Aku menunggu,
Menunggu lawan tuk memecah kesunyian,
Kian lama, tak kunjung jua,
Persegi empat yang memantulkan cahaya pun telah bosan,
Telah banyak noda ku tinggalkan hingga menutupi kemilaunya,
Kini, hanya suara dari hasil penciptaan peradaban yang tetap
setia menemani,
Sebenarnya aku pun telah lelah,
Semua sudut telah kudatangi,
Namun tetap sama,
Tanpa lawan.
0 komentar:
Posting Komentar