Simulasi

Rabu, 01 Februari 2012

(picture from...)


Kita telah memperbincangkannya jauh sebelumnya, tentang banyak peluang yang ingin kita buat dari simulasi yang kita lakukan. Tentang penyimpangan-penyimpangan dari distribusi yang ingin kita jabarkan menjadi satu kurva dengan satu titik puncak.
Kita telah cukup berdebat begitu lama, pergulatan dengan kata-kata tentang pencampuran dibawah rata-rata. Hanya saja, yang kita inginkana adalah bagaimana memasukan peraturan yang telah ada menjadi bagian dari simulasi perumpamaan yang ingin dan akan kita lakukan.
Kita berdebat cukup panjang.
Perdebatan kita, berkutat pada hal itu dan itu lagi, mencari simpangan antara peluang-peluang itu, mencari rataan dari kemungkinan yang berasaskan ketidakberaturan, dari yang acak.
Tidak kah engkau mengerti juga, susunan aljabar yang kita gunakan untuk membuat kemungkinan-kemungkinan itu belum juga kita putuskan, kita berkutat dengan simpangan dan rataan, sedang fungsi dan aturan yang ingin kita gunakan bulum juga kita putuskan.
Yah, aku tahu, tujuan kita sama, menghasilkan satu garis dalam kurva kemungkinan yang bisa kita jadikan patokan dalam pengambilan keputusan nantinya. Yah, garis.
Akan ku terangkan padamu apa yang kita punya saat ini. Kita punya sejumlah variable-variable dengan range yang telah kita buat jadi kelas-kelas khusus. Darinya ita punya kemungkinan, kita punya komulatif digram. Apa kau telah paham sampai tahap ini? Ku pikir sudah, kita bersama mengerjakannya. Selanjutnya, yang kita punya adalah aturan tertulis yang telah dibuat sedemikian rupa sabagai patokan kita mencari kemungkinan. Dan, aku pun akan memberitahuakan masalah yang saat ini kita perdebatkan dan tak sampai detik ini kita bulum juga menuntaskan berdebatan.
Masalah yang ada saat ini adalah bagaimana variable yang banyak itu kita sinkronkan dengan aturan yang ada dengan kemungkinan yang dibuat secara acak dan waktu yang terbatas.
Kita tak punya banyak waktu tuk terus dan terus berdebat. Jangan bilang padaku untuk berdebat dengan sekumpulan mereka yang ada disudut sana, aku telah melakukannya, dan yang ku temui, jalan buntu.
Aku hanya butuh penjelasan dasar, dari mana ke mana semua garis-garis itu. Biar kita tak banyak menguras tenaga untuk berdebat terlalu lama.
Kini aku bertanya padamu, haruskah kita menggunakan taktik tak bereferensi untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi saat ini???? Beri aku sedikit komentar, agar bisa melanjutkan simulasi ini.
Ku tegaskan, aku belum menyerah untuk menyelesaikan masalah ini, aku masih ingin berpikir, aku ingin menuntaskannya, ini hal baru buat aku, buat kita, dan mereka berkata itu pula. Ini tampak mudah, yang kita butuhkan saat ini adalah sedikit penjelasan dasar untuk menentukan alur cerita hingga bisa mendapatkan simpangan dan rataan dari ketidakberaturan dalam aturan permainan ini.
Waktu kita tak banyak, kini waktu tak lagi berada dibelakang kita berjalan dengan lambat, kini waktu berada disamping kita dan ingin mendahului kita, bukan berjalan, kini waktu berlari.


Tulisan diatas tertulis begitu saja, tertuang langsung dari kepala ke jari-jari, sebenarnya nda tau juga lagi nulis paan,,,haaadeeeehhhh,,,aneh sekali,,,karena terlalu puyeng kali yah,,,jadi ngawur habis gini nulisnya, kemana-mana nda jelas sangkut pautnya, hasil dari perbincangan dengan diri sendiri, tuk mengawali pergulatan dengan bulan februari.

1 februari 2012, di pojok ruang penuh buku

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Blogger templates

 
A Lady Traveler © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets