Kawan, engkau berubah dengan cepat,
Kemarin, kau katakan semua takkan
berubah, semua akan baik-baik saja,
Hari ini, kau katakan semua tak
dalam keadaan baik-baik saja, tak bisa tuk bertahan,
Kemarin, kau katakan “Kau masih
bisa fight kawan, kau masih punya
sedikit kesempatan”,
Hari ini, kau katakan “Jangan
lanjutkan lagi perjuanganmu kawan, Kau harus berhenti”,
Dan hari ini, kau katakan “Tujuan
kita telah berbeda kawan”
Aku tak mengerti kawan, sungguh.
Rassha kawanku,
Kemarin, aku menaruh harap padamu,
Hari ini, harap itu entah pergi
kemana, akankah bersembunyi di balik kata yang engkau haturkan hari ini,
Tentang harapan yang omong kosong
dan hanya sampah,
Apa waktu ini adalah waktu yang
tepat tuk berkata ‘Selamat Tinggal’
Entahlah, terasa tak ingin
mengucapkannya.
Yang ku pikir,
Aku kan pergi dengan pelukan hangat
sebagai tanda perpisahan,
Senyuman manis sebagai salam perpisahan,
Aku salah,
Yang ku dapat ternyata, seuntai
kalimat yang buat ku menundukkan kepala,
Yang ku dapat, tatapan kosong tanpa
senyuman,
Walau ku coba tuk memberimu
senyuman.
Baiklah, tak mengapa,
Benar yang kau katakan, “tak ada
tempat tuk penghianat”
Sebanyak apapun mencoba tuk
memperbaikinya,
Tetap akan dipandang sama,
Bahkan kata maaf pun, tak punya arti
apa-apa.
Rassha,
Aku pergi,
Walau sungguh, tak ingin untuk
pergi,
Mencoba tuk menghilang perlahan,
Membawa semua cerita yang takkan ku
hapus dari lembar-lembar buku hidupku,
Engkau tetap ada ditiap lembarnya,
Walau mungkin kau akan
melupakannya.
Jasmine’
0 komentar:
Posting Komentar