When We Talk

Senin, 09 Januari 2012


A: Darimana harus memulai?
B: Tidak, jangan bertanya darimana memulai, tapi bagaimana akhirnya.
A: Apa yang sedang kita perbincangkan?
B: Kita sedang berbincang tantang pendapat, atau sanggahan, atau sekiranya tentang pemikiran.
A: Kita sedang membincangkan tentang harapan
B: Kita sedang tak lagi berbincang, kita diam!!
A: Tidak, kita sedang berbincang tentang KITA.

A: Kini hujan, tahukah, hujan ini ingin berbincang dengan kita, Ingin menguping tentang pembicaraan kita, ingin berpendapat tentang kita.
B: Tidak, hujan sedang mengolok-olok kita, tak ingin berbincang, hujan sedang tertawa terbahak melihat kita sambil beranjak pergi menjauhi kita.

A: Dengakan aku dahulu, atau setidaknya cobalah dengarkan aku, jangan pula kau berbisik dengan angin.
B: Aku sedang mendengarkanmu, boleh dikatakan sedang mencoba mendengarkanmu, Kau berbicara tentang hujan, pemberi isyarat tentang kepiluan hati!!
A: Kau salah! Hujan memeberi kesejukkan dari mentari yang terik menyengat dan tak memberi ampun tuk dahaga penantian. Aku sedang berpikir tentang perbincanganku dengan langit.
B: Bukannya, itu telah kau utarakan kemarin, tentang air, karang, ombak, dan bunga?
A: Kau salah, ini tentang langit yang mengijinkan aku untuk melukisnya dengan memelangi, merangkai bintang menjadi wajah tak berbayang, berbincang dengan bulan tentang sketsa harapan.
B: Apa yang kau sebut dengan memelangi? Langit tetap dengan konsisitensi warnanya, Kelabu. Bintang tetap tampak dengan gugusan rasinya yang kadang menipu mata. Dan bulan takkan sudi mendengarkan sketsa harapan dengan penuh bualan yang kau sajikan.
A: Ini sedang tak membual, sekiranya kita sedang mencoba berbincang, bukan diam.
B: Apa tak sebaiknya kita mencoba untuk diam saja, mencari titik temu dengan pikiran, pendapat masing-masing, penat sungguh dengan perbincangan yang tak logic ini, begitu sungguh menjemukkan.
A: Akhir perbincangan ini karena kecewa yang mencuat, masuk diantara celah yang terbentuk dari pergerakan tak tersadar, yang meluap dan tak terkendali. Beranggap semua sungguh tak logic tuk lagi diperbincangkan.
B: Tidak, bukan kecewa isyarat akhir perbincangan, persepsi dan sudut pandang membuat kekacauan.

Kita masih ingin berbincang tentang sketsa pertemuan yang terencana,
Tapi, kita berbincang tentang perbedaan dari metafora harapan yang mengkarang.
Yang pelakunya adalah kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Blogger templates

 
A Lady Traveler © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets