~hujan malam kemarin~

Rabu, 07 Desember 2011

(picture by...)

Suatu malam yang sesaat setelah hujan reda, terdengar binatang malam yang saling bersahutan, mungkin saling bertanyta kabar dan keberadaan mereka, entahlah,,,
Di suatu sudut ruang remang oleh cahaya, terdengar sayup-sayup percakapan, berdialog dengan lembut.

“Ada yang ingin ku kembalikan padamu, mungkin tak pantas lagi buatku tuk tetap menjaganya, terasa tak mampu lagi” terdengar dari suara yang berat.

“Apa yang ingin kau balikkan lagi padaku, tak perlu mengembalikkannya, ku memberinya karena itu pantas untuk engkau miliki” balas suara lembut.

“Maafkan aku, mulai sekarang, simpan semua cerita yang ingin kau ungkapkan pada dirimu sendiri. Kunci dari kotak cerita yang dulu kau berikan padaku, kini aku kembalikan lagi padamu. Tak bermaksud membuatmu sendiri dalam penat, duka, ceria, suka dan tawa. Tapi…” suara berat itu terdiam sejenak.

Sesaat hanya terdengar suara alam yang entah sedang mengirimkan pesan apa.

“Tapi,,,banyak kisah yang kau kisahkan adalah kisah yang tak beraga, tak berbayang, terasa kosong. Dan sampai akhirnya, semua adalah hianat yang kau rangkai menjadi untaian harapan-harapan indah dengan sayap-sayap putihnya.” Suara berat itu terdengar begitu lemah.

“Tapi, katamu kau mw berbagi cerita denganku, tetap mau mendengar kisah-kisah dariku. Tak adakah satu tempat dimana kita masih dapat bertukar cerita yang kita rangkai bersama. Kemudian menyimpannya dalam kotak. Kotak yang dulu telah kita sepakati tuk membukanya bersama. Mengapa?” suara lembut itu terdengar sedih.

“Tahu kah dirimu? Semua cerita itu kini jadi omong kosong semata. Kau telah membuat sayap-sayap itu patah hingga harapan pun ikut menghilang bersamanya. Ku pikir, aku bisa merangkainya kembali, namun ternyata tidak. Aku bukan Garuda yang masih tetap membentangkan sayapnya, walau banyak sakit yang Ia derita. Maafkan aku” dari suara berat.

Hening kembali ruang itu.

“Baiklah, aku tak bisa memaksamu. Jika kisah-kisah itu kini tak ingin kau dengarkan, maka aku kan menyimpan semuanya kini dalam kotak itu. Aku kan melakukannya” suara lembut itu terdengar dengan hisak.

Hujan perlahan menampakkan diri kembali di kebisuan malam. Menemani hati yang penuh tanya dan harap, akan situasi yang ingin dibenahi kembali. Semoga malam tak membawa harap menjauh. Semoga hujan member jawaban akan Tanya.

5 komentar:

  1. Basith Kuncoro Adji mengatakan...:

    Setiap kali mendengar kata hujan, pasti reaksi petamaku adalah sesuatu yang indah ^_^

    Member bloofers juga yah, kalo gitu aku follow blognya yah, semoga kita bisa jadi sahabat walau hanya didunia maya, saling follow yuuk ;)

  1. Abu Hamizan mengatakan...:

    Terima kasih sobat telah berbagi artikelnya

  1. Armae mengatakan...:

    hujan.. ahh.. hujan. kenapa selalu menyimpan sebuah makna di tiap tetesnya.

    semangat yahh wahai suara lembut, kehilangan dan pertemuan itu selalu seiring dengan jalannya hidup :)

  1. Selvi betharia mengatakan...:

    aku suka ....

    :) membawa aku berada dunia lain, yg membuat aku nyaman berada disana

  1. Jasmine mengatakan...:

    @bassithKA : suka dgn hujan?yups,,hujan itu indah...

    @Ferry : masama :)

    @armae : makasih dukungan buat suara lembut :)

    @selvi : makasih :)

Posting Komentar

Followers

Blogger templates

 
A Lady Traveler © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets