Blame

Jumat, 30 Maret 2012

(Perumpamaan,,,,,picture from)

Perbincangan yang tak pernah habis-habisnya, entah kenapa semua perbincangan itu mengarah pada kesalahan-kesalah yang terungkit berulang-ulang.
Okelah, perasaan bersalah, pengakuan atas kesalahan, kejujuran yang diungkapkan, dan permohonan maaf yang dikabulkan. Tapi mengapa, perbincangan selanjutnya kembali berkutat dengan suatu hal yang telah dengan panjang lebar diperbincangkan. Perbincangan yang panjang lebar dengan harapan masalah yang ada telah dapat dimengerti, telah bisa diterima, telah kelar, dan tidak menjadi permasalahan yang kemudian hari disangkutpautkan dengan hal lain yang sebenarnya tak saling bersangkutpaut.
Harus ada yang mengalah, memang. Jika dua belah pihak tetap bertahan dengan ego masing-masing, yakinlah semuanya tak akan bertemu pada titik kesepakatan, akan tetap berada dalam perdebatan.
Ketika mencoba membuat perbandingan dua pihak A dan B, perbandingan itu akan lebih berat ke A. Entah karena A yang tak bisa berkutik lagi jika disalahkan, ataukah A tak ingin perdebatan menjadi lebih panjang. Semoga kemungkinan-kemungkinan ini dibenarkan,,,
Tapi masalah kali ini, tak bisa dibandingkan. Dengan hukum perbandingan seperti apapun sungguh tak bisa diterima oleh akal. Jika pemisalannya dalam hari, 90 : 2. Dengan shock yang sama, kesalahan yang boleh dikatakan sama, tapi ternyata pressure yang didapatkan lebih parah, lebih banyak menyita energi dalam menanggapinya, perbincangan dan perdebatan akan lebih panjang. Apakah ini suatu tanggapan yang berlebihan, pemikiran yang tak bisa menerima, atau hati yang terlalalu ego tuk menerima pengakuan yang lebih jujur. Entahlah,,,
Kayak ingin meneriakan juga “Diiiiimmmmaaaaannnnaaaaa Otakmu Anak muda????”

Kemarahan itu tak harus, cukup dengan menjaga sikap. Memang harus ada yang mengalah jika ingin semuanya jadi lebih baik, perdebatan pasti tak bisa dihindari, pasti,,,tapi setidaknya tidak dengan membuat urat di kepala lebih banyak yang putus karena hal yang bisa lebih cepat mencari titik temunya.
Semoga suatu saat, entah esok, lusa, minggu depan, sebulan lagi kah, moga lebih cepat,,,untuk dapat lebih memahami, apa yang sedang dijalani dan yang terjadi saat ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu menjaga kesabaran tiap makhluknya…Aaammmmmiiiiinnnnnn


catatan kecil sedikit tidak jelas dari mepikiran 2 hari ini

5 komentar:

  1. Anonim mengatakan...:

    Bisa dibayangkan jika Sebatang besi beradu dengan Sebatang Besi, akan tercipta suara yang nyaring dan bahkan memekakkan telinga. Namun jika sebatang besi beradu dengan sebuah busa, maka tidak akan terjdi suara yang menyakitkan telinga.

    Itu dua perbandingan jika kita sedang marah, benar jika 2 belah pihak marah harus ada salah satu yang mengalah...

    Hehehe... So tahu yaaa ana... hohoho

  1. Jasmine mengatakan...:

    pengandaian yang keren mas'Tatang :)

  1. Akhmad Muhaimin Azzet mengatakan...:

    di sinilah sesungguhnya penting bagi kita untuk belajar bisa mendengar dan menghargai apa yang disampaikan oleh orang lain, begitu ya, Mbak....

  1. Jasmine mengatakan...:

    dan kadang org banyak2 tidak memeperhatikan itu,,,kadang mengabaikan,,,

  1. arya.poetra mengatakan...:

    Ya, dari apa yang telah tertulis di atas, sepertinya sedang belajar memahami suatu permasalahan.. Namun, entah mengapa permasalahan itu terus terulang. Sekali.. Dua kali.. Tetap terulang..

    Mungkin, jawabannya belum didapat.
    Mungkin, cara terbaiknya belum dipahami.
    Dan karena itu, ia akan terus berulang sebagai pembelajaran..
    ^^v

Posting Komentar

Followers

Blogger templates

 
A Lady Traveler © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets