Pendiam

Sabtu, 23 Maret 2013 0 komentar

Sibuk dengan berjubelnya rutinitas hutan, sampai lupa kalau bulan Maret akan berakhir lagi. Terasa baru saja mnginjakan kaki di tanah merah ini. Dan hampir terlupa tuk menyapa lapak kecil ini.

Hhhmmm, bernegosiasi dengan pemikiran kali ini.
Sepakat kah kamu, kalau orang pendiam itu menakutkan??
Itu hasil pemikiranku, entah menurut pembaca yang mungkin berbaik hati membaca tulisan amburadul ini.

Kenapa ku katakan menakutkan?
Orang pendiam itu susah ditebak, bagaimana tanggapan mereka, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka tidak suka, apa yang mereka benci, apa yang mereka suka, sesuaikah menurut mereka. Pertanyaan-pertanyaan ini tidak akan mendapatkan Pernyataan dari mereka yang lebih memilih untuk "diam".

Bagaimana  semisalnya, apa yang kita katakan mereka tak suka, mereka tak tanggap. Bagaimana semisalnya, kita melakukan suatu hal, dan ternyata mereka tak menyukainya, mereka tak sepakat, tak sepaham, mereka tak suka, mereka marah akan hal itu, mereka sedih akan hal itu, mereka benci akn hal itu. Dan mereka tetap mendiamkan. Atau cuma berkata "kaga", "iya", "nda apa-apa", "silahkan". Kita tak tahu sebenarnya apa yang ingin mereka utarakan bukan kalau tanggapan yang kita dapat hanya satu kata. Hhmmm, menakutkan :(

Yah, mungkin kita juga dituntut tuk bisa mengerti bahasa tubuh orag lain, tanpa mereka harus bicara (cuma diam dan berekspresi lewat garakan tubuh). Tapi, bukankah labih baik mengkomunikasikannya??
Sebuah kutipan lagu "Tak selamanya,,,diam itu emas".
Waahhhh, kalau yang namanya "diam" itu bisa menghasilkan emas, semua orang akan memilih tuk diam dong, tidak usah capek-capek kerja, toh dengan diam ternyata menghasilkan juga "emas".
Tapi kenyataan hidup manusia, manusia hidup berkelompok, manusia hidup saling membutuhkan satu sama lain. Dan yang dibutuhkan adalah "komunikasi".

Jadi ingat lagu lawes (",)
"Dalamnya lautan itu dapat ku kira,
Dalamnya hatimu, manalah ku tahu,
Gemuruh di langit itu tanda kan hujan,
Gemuruh hatimu, manalah ku tahu,
Cobalah terbuka, jangan di pendam,
Tak selemanya,,,,diam itu emas"
di populerkan oleh Broery M.

Bicaralah, ungkapkanlah, katakan apa yang ingin dikatakan kepada mereka yang harus mendegar apa yang ingin disampaikan, bukan menyimpannya dan membiarkan orang lain hanyut dengan kesalahpahaman.

#hanya ingin menulis tuk sang pendiam yang mungkin lebih ingin membaca.
Marci bien

Published with Blogger-droid v2.0.10

Followers

Blogger templates

 
A Lady Traveler © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets