Permainan Rasa

Senin, 28 Januari 2013 0 komentar

Merasa seperti bukan diriku, aku bukanlah aku.
Menjadi orang yang berbeda dengan topeng yang tebal, memerankn peran yang aku pun tak tahu apa.
Aku runtuh, pilar-pilar kekuatanku ambruk, terjangan badai egois meruntuhkannya,
Aku butuh biasa...tuk bisa menjadi lakon dpertunjukkan yang sutradaranya tak biasa berkompromi.
Airmata pun hanya sampai di pelupuk mata, tak mampu ia menunjukkan wujudnya. Buat jiwa makin tak tahu raga
Tuhan sungguh hebat Engkau mengatur perasaan untuk rasa.

Published with Blogger-droid v2.0.10

In silent

Jumat, 11 Januari 2013 1 komentar

Aku menjadi penjelajah dalam otakku sendiri, Bingung dalam kebingungan, ragawi ku tertidur tapi tidak dengan jiwaku
Masih sibuk saja berceloteh ina inu, begitu melelah dalm lelah, tak diam dalam tenang,
Aku diam, jengah dengan diriku yg diam, batinku menolak, namun ranum bibir tak mampu berucap,
Aahh, dan sekali lagi berada di titik entah berantah dalam otakku sendiri, membingungkan dalam bingung, resah yang meresahkan, penat dalam alam bawah sadar yang jengah,
Dan aku, tetap diam dalam bisu, membeku, makin beku dalam dingin ruang yang membeku,
Hinggar bingar mereka, begitu juga otakkku, begitu pogahnya, tetapi bibirku msh saja diam.
Sang Pencipta rasa, Sang Agung yang teragungkan,
Keadaan begitu pogahnya dalam keserakahannya, membuatku tergopoh-gopoh mencari ruang penyamanan.
Hamba-Mu rindu hangat peluk-Mu, selimut hati yang selalu menghangatkan.
#Membatin
Published with Blogger-droid v2.0.10

Cerita hujan hari ini

Sabtu, 05 Januari 2013 1 komentar


Kali ini biarkan aku dengan pemikiranku, dengan diamku,
Aku hanya ingin diam dalam bahasa,
Kali ini biarkan aku menangis,
Biarkan suara tangis ini pecah bersama derasnya suara hujan, dan biarkan airmata ini hayut bersama tetesannya.
Itu akan membuatku lebih baik,
Aku tak ingin marah, aku hanya ingin diam dan menangis saja,
Hingga letih,
Published with Blogger-droid v2.0.9

From "Habibie dan Ainun" Movie

Jumat, 04 Januari 2013 0 komentar

http://ts3.mm.bing.net/th?id=H.5056435757515662&pid=15.1



Assalamualikum warahatullahi wabarakatu.
Tulisan pertama di tahun 2013,,,akhirnya nulis lagi ^___^


Mungkin sebagian besar orang Indonesia telah menonton film ini, dari sudut pandang saya sebagai penonton, ehmm “ni film keren”. Untuk tulisan kali ini, bukan mau membahas tentang filmnya, ataupun memberikan sinopsis dari filmnya untuk orang yang belum nonton. Maaf nih, bukannya pelit kawan, tapi baiknya nonton langsung filmnya, biar bisa dapat feel dari filmnya.
Dari kerennya film ini, ada cerita seru sebelum nonton film ini (kalau menurut saya sih seru yah, tau tuh buat yang lain, hehe). Dan ceritanya.........

Sebenarnya tuh, hari ini tak ada niat buat jalan keluar, maklum, sedikit kesandung yang namanya kurang mood (haddeeeehhhhh), tapi tiba-tiba si papah ngajak buat keluar, tawarannya tuh, jalan ke ATM® terus lngsung ke tempat nonton. Setelah mikir, akhirnya setuju buat pergi (cerita nda terlalu penting).

Ttaaaaddddaaaaa (terbang pake pesawat “baca motor”), akhirnya tiba. Dan, jeng jeng (dengan wajah kaget sambil garuk-garuk kepala) melihat sekumpulan orang yang sudah pada stand di depan gedung. Ini baru pertama kali dalam sejarah nonton film saya yang harus mengantri di depan gedung tempat pemutaran film yang mau di tonton (_ _)7 lebih lama dari biasanya. Gedungnya buka 2.30pm, karcis harus dibeli di hari mau nonton, luarbiasa. Dan kerennya tuh, masih nunggu setengah jam lebih sebelum pintu gedung di buka (_ _)7. Gokilllllll....harus berkeringat-keringat ria menunggu di depan gedung sampai buka. Yang biasanya kalau mau nonton film, cuman datang, antri sebentar, dapat deh tiketnya, kali ini beda T-T. Yups, ini bukan studio21 ataupun XXI, kali ini di (XXXX...dst).

Dan, 15 menit kemudian di depan gedung. Dengan sesak, keringatan dalam antrian yang makin padat, menunggu terbukanya pintu gedung. Merasa diri tuh saat itu, kayak lagi ngantri jatah sembako di kantor kelurahan, GOKIS (Gokil abis). Nambah lagi, dalam kepadatan menjelang menit selanjutnya, tingkat emosi orang yang pada antri bertambah dengan makin banyaknya cucuran keringat. Dikit saja di senggol, waaaahhhh, tabok bisa melayang nih. Dalam keadaan itu tuh, jadi mikir “seru kayaknya, kalau tiba-tiba ada yang teriak ‘API,,,,API,,,’. Terus lagi pada panik kabur gitu, eh, pintunya kebuka, seru kali yah,,hahaha” (menghibur diri biar nda ikut emosi).
Dan akhirnya, pintu gedung terbuka juga walau sebenarnya kurang 10 menit dari jadwal buka. Kebayang kan, banyaknya orang yang antri sedari tadi terus tiba-tiba pintu terbuka. Wwaaaaahhhh, saling dorong antar pemain (nah loh, mang permainan sepak bola (_ _)). Dan lagi lagi, ngantri kawan-kawan (jelaslah). Kalau ada meteran untuk ngukur pas ngantri tadi, kayaknya bisa masuk rekor MURI dengan track rekor “antrian terpanjang untuk nonton 1 studio dalam sehari”. Puuuuaaaannnnjang dong...
Setelah kurang lebih 45 menit ngantri, akhirnya karcis buat nonton dapat juga (klo di pikir-pikir, kayak nonton pertunjukan paan gitu pake karcis,,hahaha). Yups, ini benaran pengalaman baru dalam sejarah nonton saya (dikit lebay), but it’s story for me ^___^

Jadi membayangkan, gimana yah kalau ngantrinya tuh buat dapat jatah makanan di daerah konflik
(_ _) hhmm. Sepertinya akan lebih parah dari antri sembako di kantor kelurahan.

Followers

Blogger templates

 
A Lady Traveler © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets