tanpa judul

Rabu, 30 November 2011 1 komentar

Mencoba membuka lembar baru, berbenah diri,
Yang baik akan ada untuk yang terbaik,

impossible

Minggu, 27 November 2011 1 komentar

berjuta perih tak terbendung
menapaki jejak-jejak yang tertinggal
beribu derai tak terelak
terbungkus warna kusam ternoda
tak terhitung untaian yang terbentuk
berjuangan tuk harga yang tak terbayar

bukan ragu dengan semua perjuangan
namun penat dengan semua kemunafikan

semu tuk terlukis
tak wajar tuk merajut kembali benang kusut
dengan semua harapan yang memudar bersama angin

Intelek atau Preman

Rabu, 23 November 2011 0 komentar

Satu kejadian terulang lagi, yang tak penah habis-habisnya jadi pokok pembicaraan seluruh daerah ketika saya, kamu, dan kalian berada di daerah luar dari tempat kita perpijak saat ini.
Sebuah kejadian yang berulang, hampir tiap tahunnya. Entah apa yang jadi pemicu ledakan, entah percikan api darimana pula.
Sebelumnya telah beredar berita, tentang apa yang akan terjadi, tentang penghancuran yang terencana, sebuah kabar angin. Dan ternyata ada pembuktian dari apa yang terdengar. Dan sore yang tenang, dihebohkan dengan kekacauan terencana.
Panik, jelas sungguh dari pihak yang tak tahu menahu tentang pemicu kehebohan. Hanya bisa diam, melihat keganasan dari emosi yang meledak, dari dendam yang ingin terbalaskan.
Kali ini hujan bukan berasal dari lagit penuh awan jenuh uap air, bukan berua jatuhan air yang membasahi tanah kampus merah, bukan. Kali ini hujan berasal dari tangan manusia yang pikirnya diselimuti merahnya dendam dan amarah, kali ini jatuhan berasal dari benda keras buatan tangan manusia maupun hasil transportasi jauh/hancuran material bentukan alam (batu).
Tak terkendali, sungguh frontal.
Yang anehnya, penghenti kehebohan ini adalah air yang jatuh benar-benar dari langit.
Maaf jika harus berkata demikian, ini kenyataan yang terlihat dilapangan.
Dari desas desus yang terdengar diantara ramainya kicauan batu yang menghambur di atap bagunan. Masalah yang menjadi pemicu merupakan masalah yang kerap kali terjadi hampir ditiap tahunnya.
Kalau dipikir-pikir, sebenarnya hal yang dijadikan pemicu ini bisa dibuat jadi sederhana, tidak harus banyak korban, tidak harus banyak kerusakan, tidak harus menggorbankan nama baik yang notabene selama ini sudah jadi perbincangan yang hangat di masyarakat. Boleh dikatakan, perbincangan prestasi dari segi otak bisa diberi acungan jempol. Tetapi, ada ‘tetapi’. Perbincangan tentang prestasi emosi juga luarbiasa hebohnya. Sangat malah.
Pertanyaan yang timbul kemudian, "Yang pada heboh itu para kaum intelektual kan?bukan preman kan?"
Tak bisakah masalah yang ada dipilah-pilah terlebih dahulu, tak bisakah informasi yang didapat difilter terlebih dahulu, sebelum kemudian dilakukan reaksi atas masalah ataupun informasi itu.
Jangan karena Ego yang tinggi, kesombogan atas keagungan nama, terus kemudian menggunakannya secara anarki.
Hei hei, ini Indonesia kan? Yang katanya, dikenal dunia dengan ramah tamahnya.
Gimana mau dipandang ramah tamah, jika orang-orang didalamnya saling menjatuhkan satu sama lain. Saling menghancurkan satu sama lain.
Sebuah ungkapan lama “karena nila setitik, rusak susu sebelanga”
Jangan karena sebagian orang yang mungkin punya kepentingan pribadi, lantas merusak nama besar yang dengan susah payah diperjuangkan.

 'Damai itu indah'

Roaming Lokal

Selasa, 15 November 2011 9 komentar

Senin pagi yang yang indah, memulai hari dengan secangkir hot chocolatte, dengan cahaya matahari yang temaran beri keindahan di senin pagi, iiiinnnnnndddddaaaaahhhhhhnnnnyyyyaaaaa..... \^,^/
punya jadwal yang dah disusun dengan di hari sebelumnya, dengan harapan bakal terlaksana dengan baik tanpa halangan....aaammmmiiiiinnnnn

Dengan cukup antusias pagi hari, bergegaslah saya berangkat tuk jadwal pertama. Ni jadwal dah di planning dari kemarinnya, yang dah terekam baik dalam otak buat di jalankan.
hari sebelumnya:
titut titut,,,,dreng dreng,,,hp berbunyi,,,esemes masuk
'bagi kawan2,,,,kumpul besok,,,,di,,,,jam,,,'balasan
'makasih infonya'
(mba yu,jgn mrah klo salah nama saya ngirim esemes na) (^^,)7
hari seninnya:
cukucuk cukucuk,,,,dengan semangat 45, menuju ke tampat pertemuan....
jreng jreng,,,,
'kok sepi yah,,,,kaga da orang' ('',)7
tinut tinut tinut,,,esemes yang ngasih info,,,
titut titut,,,
'hah,ni bukan X tapi Y,,,mang ada yg namany X????prtemunnya kemarin,,,dengn kptsan.......'esemes
dengan muka kaget luarbinasa,,,,"wwwwwhhhhhhaaaaaaattttttt?????" (_ _")
salah info dong,,,,hedehhhhh

dengan tampang kecewa,,rada kesel,,,berjalanlah kita meninggalkan tempat pertemuan yang dari esemes hari ini #nagisdalamhati

okelah,,,satu jadwal tak sesuai rencana,,,

Seeeellllaaannnjutnya,,,
dah hampir sore, da jadwal kul. juga senin sore. Kejadian paginya dah terlupa. memenuhi tuntutan kawajiban, berjalanlah kita dengan santai, senyum2 ma orang yang dikenal #sokakrab.
cukkucukkucuk,,,,,cukkucukkucuk,,,,
aQ : "bapak yang ngajar ada nda?" #masihsenyum2
X : "wah,wah,,bapaknya nda ada, yang masuk tu k'ZX,,,tuh lagi pada bagi soal buat mid" jawab dengan santai
aQ : "wwwwwhhhhhhhaaaaatttttttttt??????" #superkaget

lari pontang panting (berle bgt kyknya...) ujian dadakan, yang diselenggarakan karena proses desakan (kyknya ni kata2 berlebihan (",)7......)

cukkucukkucuk,,,masuk kelas dengan keringatan,,,hosh hosh
duduk rapi,,sambil colek2 kawand (kurang kerjaan banget yah,,,hehe)
aQ : "tugas dah dikumpul??" masih ngosngosan
Dy : "udah, dari minggu lalu" ngomong dengan santainya
aQ : "wwwwwhhhhhhhhaaaaaaatttttt???????? waktu di esemes tentang tugas, kaga diblz sih???"
Dy : "esemes yg mn,,kaga da"
aQ : (_ _'!)
 
oooookkkkeeeeyyyyyy,,,,,,luarbiasa,,,harapan tinggal harapan. yang pengennya hari senin penuh dengan bunga, ada yang merah dan ada jga yang putih @nah loh,,,kok jadi kayak lagu...
yang terpikir bakal Begitu Indah #versiPADI,,,,tau taunya,,,,,hiks hisk

DOUBLE ATTACK in MONDAY karena jaringan yang nyangkut di pohon,,,


NB:
bagi yang terlibat langsung dalam kejadian di atas, ni adalah curhat semata, kesamaan tokoh, tempat, dan lain-lain, tidak akan tipungut biaya (",)7

Désolé (Maaf)

Kamis, 03 November 2011 2 komentar

Harusnya aku lebih kuat,
Harusnya aku lebih tegar
Harusnya aku tak serapuh ini,
Tapi akhirnya,
Aku terperangkap dalam sedihku sendiri,
Tangisku jatuh bersama airmata dari langit,
Dingin yang menyeruak masuk perlahan-lahan dari belaian angin,
Membuatku merasa makin lemah, maki rapuh,
Di bangku basah ini, semua indera serasa kehilangan fungsinya,
Kebisingan yang mereka ciptakan disekitarku tak mengubah sidikit pun kondisiku,
Aku jadi mati rasa,
Hanya ingin menumpahkan titik-titik dari pelupuk mata ini,
Tersudut dalam ruang tanpa cahaya,
Ahhh, payahnya,
Mengapa bisa seperti ini,
Bersembunyi di balik tembok ketakutan,
Mencoba tetap tersenyum dari sakit yang tak terbendung.


Maafkan aku jika menjadi serapuh ini.

Followers

Blogger templates

 
A Lady Traveler © 2011 | Designed by Interline Cruises, in collaboration with Interline Discounts, Travel Tips and Movie Tickets